Rabu, 28 Mei 2008

ndang lulus, ndang kerjo....!

tadi pagi ditelpon emak,bapak nanyain skripsi dah bab berapa?
dengan berat hati dan dengan sedikit berbohong(maaf pak,bu..) kujawab baru ngerjain bab 1. padahal proposal aja belum diajuin, baru ngeprint kmaren ditempat naomi....

wah klo masih begini terus kayanya bakal kelamaan di kampus nih...
okelah besok ke kampus, ngajuin proposal buat nyari pembimbing.
abis itu berpacu dengan waktu untuk mengejar target lulus biar cepet lulus, cepet dapet kerja yang lebih baik

Amiiiiin................!!!!!!!!!!!!!1

Senin, 26 Mei 2008

Mood Skripsi Kemana...?

Kapan Lulus? pertanyaan itu selalu mengusik telinga tiap ketemu saudara2 yang kebetulan sedang bertandang ke rumah, anak2 smester bawah( mentang2 dah tua di kampus...;)..) sepertinya pertanyaan itu mudah dijawab, tapi dibalik jawabannya ada konsekuansi yang harus dijalani, harus nyari dosen lah...harus ngetik cepet lah...,harus sering ke perpus lah...

aarrrrgggggggghhhhhhhhhhhhhhhh...........!!!!!!!!!!!
knapa mood buat ngerjainnya susah banget datengnya!
ada aja alesan buat meninggalkan ngerjain skripsi untuk sementara, hawa "siluman"( baca:males) selalu datang dengan sekonyong-konyong tanpa ada yang mengundangnya. Klo begini terus bagaimana menjawab pertanyaan orang2 yang selalu bertanya"Kapan Lulus?"!!!!

"ayo ndes nggarap" gejolak batin yang terus menggema itu seolah terhempas oleh kata batin di telinga kiri "dolan wae ki, luweh penak..."kalo bukan itu"alah koncomu yo akeh sing durung nggarap..."
semoga pertentangan batin itu segera hilang dengan selesainya skripsiku.
Amiiiin.........

ayo ndang lulus.......!!!!!!!!!!!!!!!!

Selasa, 20 Mei 2008

Kebangkitan Nasional

Dua kata itu yang saat ini sedang di dengungkan orang di negri ini. Tapi dengan adanya momentum 100 tahun kebangkitan nasional yang yang jatuh pada tahun ini apakah juga akan membawa dampak yang positif bagi negri kita yang “tercinta” ini?. Kalo melihat realitas yang ada saat ini, keadaan bangsa semakin lama semakin terpuruk. Hal itu dapat dilihat dari semakin meningkatnya angka pengangguran dari tahun ke tahun, keadaan ekonomi yang semakin melemah, harga-harga kebutuhan pokok yang semakin hari semakin jauh dari jangkauan masyarakat miskin, harga BBM yang semakin melambung hingga lagu Galang Rambu Anarki- nya Iwan Fals makin cocok di terapkan pada realita yang ada.

Maafkan kedua orang tuamu kalau/tak mampu beli susu/
BBM naik tinggi/ susu tak terbeli/
Orang pintar tarik subsidi/anak kami kurang gizi//

Itulah sepenggal lirik dari Iwan Fals yang mencerminkan keadaan negri kita “tercinta” ini. Di berita TV tadi(19/5/08) ada tulisan berjalan yang memberitakan bahwa salah satu cabang Pertamina di salah satu kota di Sumatera mengimpor BBM dari singapura. Whats goin’ on? Negara sebesar Indonesia yang konon katanya merupakan salah satu penghasil minyak, sampai mengimpor minyak dari Negara kecil bernama Singapura!!. Kemana perginya hasil tambang minyak kita? Apakah pemerintah kita sudah terlampau bodoh dengan membiarkan hasil bumi kita “dicur”i oleh perusahaan asing? Atau apakah kita memang tidak memiliki SDM yang cukup untuk mengolah hasil bumi kita sehingga harus diserahkan kepada pihak asing?
Lalu bagaimana dengan pendidikan kita? Apakah tidak bisa bersaing dengan bangsa lain?sistem pendidikan kita terlalu banyak melakukan ujicoba yang sebenarnya tidak pelu dilakukan seperti terlalu seringnya pemerintah mengubah kurikulum pendidikan tanpa melihat apakah kurikulum sebelumnya sudah berjalan dengan baik atau belum. Mereka main rubah saja dengan asyiknya tanpa melhat kondisi pendidikan yang ada pada tingkat bawah. Lalu kemana perginya rencana APBN yang menganggarkan 20% anggaran untuk pendidikan?menguap dimanakah semua itu? Hanya Allah dan pemerintah yang tahu….
Bagaimana dengan kehormatan Negara yang semakin diinjak-injak bangsa lain, misalnya dengan hilangnya Pulau Sipadan dan Ligitan, klaim lagu-lagu dan kesenian daerah yang merupakan kekayaan intelektual bangsa ini? Pemerintah kita terlihat semakin lemah dan terlihat bodoh di mata Dunia.
Lalu bagaimana dengan kalimat Kebangkitan Nasional yang banyak didengungkan oleh pemerintah belakangan ini? lalu bagaimana dengan slogan Indonesia Bisa?Apakah akan berjalan sesuai dengan kata itu? Semoga saja keadaan bangsa ini semakin membaik dengan pemerintah yang mengerti penderitaan rakyat…
Amiin………

Senin, 19 Mei 2008

dilema.....

mungkin kata itu cukup tepat disematkan buat semua orang yang sedang dihadapkan pada pilihan-pilihan bejad yang sangat sulit buat dipilih.
milih kerja sambil kuliah,dapet duit tapi skripsi bertebaran entah dimana...atau skripsi terus ga punya duit ngabisin duit?
dua pilihan itu sedang berkecamuk dalam pikiran saat ini. Kalo saja bonyok tajir setengah idup, mungkin udah ga perlu mikir kebutuhan finansial yang selalu menggelayut tiap tanggal 25, Tapi aku bukan orang tajir banjir yang bisa seenaknya ngabisin duit bonyok (kaya gaya hidup kebanyakan orang diluar sana yang kayanya ngeludah aja udah dapet duit....). So...aku harus memanage pemasukan dan pengelearan tiap bulan biar ga minta duit bonyok terus....
Pilihan untuk saat ini yang menurutku paling bijak dipilih adalah bekerja dengan resiko menelantarkan skripsi. Walopun tertinggal dari anak anak seangkatan yang udah mulai jalan skripsinya, tapi setidaknya aku dapat mengurangi beban bonyok yang duitnya habis buat biaya lain lainku.
tapi kalo kelamaan kuliah kasian emak bapak mikirin aku teruss(secara dah hampir 6 tahun menggerogoti bangku kuliah....damn!!!)
Emak Bapak....mohon do'a buat anakmu ini biar dilancarkan segala urusan kampusnya...(walopun tanpa kuminta sudah kalian do'akan...)
makasih....