Selasa, 20 Mei 2008

Kebangkitan Nasional

Dua kata itu yang saat ini sedang di dengungkan orang di negri ini. Tapi dengan adanya momentum 100 tahun kebangkitan nasional yang yang jatuh pada tahun ini apakah juga akan membawa dampak yang positif bagi negri kita yang “tercinta” ini?. Kalo melihat realitas yang ada saat ini, keadaan bangsa semakin lama semakin terpuruk. Hal itu dapat dilihat dari semakin meningkatnya angka pengangguran dari tahun ke tahun, keadaan ekonomi yang semakin melemah, harga-harga kebutuhan pokok yang semakin hari semakin jauh dari jangkauan masyarakat miskin, harga BBM yang semakin melambung hingga lagu Galang Rambu Anarki- nya Iwan Fals makin cocok di terapkan pada realita yang ada.

Maafkan kedua orang tuamu kalau/tak mampu beli susu/
BBM naik tinggi/ susu tak terbeli/
Orang pintar tarik subsidi/anak kami kurang gizi//

Itulah sepenggal lirik dari Iwan Fals yang mencerminkan keadaan negri kita “tercinta” ini. Di berita TV tadi(19/5/08) ada tulisan berjalan yang memberitakan bahwa salah satu cabang Pertamina di salah satu kota di Sumatera mengimpor BBM dari singapura. Whats goin’ on? Negara sebesar Indonesia yang konon katanya merupakan salah satu penghasil minyak, sampai mengimpor minyak dari Negara kecil bernama Singapura!!. Kemana perginya hasil tambang minyak kita? Apakah pemerintah kita sudah terlampau bodoh dengan membiarkan hasil bumi kita “dicur”i oleh perusahaan asing? Atau apakah kita memang tidak memiliki SDM yang cukup untuk mengolah hasil bumi kita sehingga harus diserahkan kepada pihak asing?
Lalu bagaimana dengan pendidikan kita? Apakah tidak bisa bersaing dengan bangsa lain?sistem pendidikan kita terlalu banyak melakukan ujicoba yang sebenarnya tidak pelu dilakukan seperti terlalu seringnya pemerintah mengubah kurikulum pendidikan tanpa melihat apakah kurikulum sebelumnya sudah berjalan dengan baik atau belum. Mereka main rubah saja dengan asyiknya tanpa melhat kondisi pendidikan yang ada pada tingkat bawah. Lalu kemana perginya rencana APBN yang menganggarkan 20% anggaran untuk pendidikan?menguap dimanakah semua itu? Hanya Allah dan pemerintah yang tahu….
Bagaimana dengan kehormatan Negara yang semakin diinjak-injak bangsa lain, misalnya dengan hilangnya Pulau Sipadan dan Ligitan, klaim lagu-lagu dan kesenian daerah yang merupakan kekayaan intelektual bangsa ini? Pemerintah kita terlihat semakin lemah dan terlihat bodoh di mata Dunia.
Lalu bagaimana dengan kalimat Kebangkitan Nasional yang banyak didengungkan oleh pemerintah belakangan ini? lalu bagaimana dengan slogan Indonesia Bisa?Apakah akan berjalan sesuai dengan kata itu? Semoga saja keadaan bangsa ini semakin membaik dengan pemerintah yang mengerti penderitaan rakyat…
Amiin………

Tidak ada komentar: